Sabtu, 28 September 2013

Beli atau Masak Sendiri????

Dari judulnya aja sudah jelas ya ibu2??hehehe...
Kenapa aku punya ide untuk menulis ini? Ya karena hal ini terjadi padaku saat ini..Hmmm...kegalauan seorang ibu rumah tangga.....
Saat awal menikah, idealisme untuk selalu memasakkan sendiri makanan untuk suami tercinta sudah jauh2 hari melekat dibenakku..hehe.. Well, a hal itu sedikit berubah, karena ternyata suami ga suka sarapan pagi makanan berat, beliau cukup sarapan dengan sepotong roti tawar dengan coklat atau selai buah, ditambah tenh amget atau madu anget..
Siangnya, yang awalnya aku pikir akan bisa membekali suamiku dengan makanan dari rumah, tidak terjalankan juga, karena ternyata sudah dapat jatah makanan dari kantor. Kan kurang sehat?? kataku..Tapi jawab suami, aku pilih2 kok menunya, lagian sayang dapat jatah makan nasi plus dapat uang makan juga,, kalo ga diambil ga dapat dua2 nyaa...
Oke dehh...Trus makan malam?? Suami ternyata juga kurang suka makan malam saat itu... lebih suka makan buah saja..Akibatnya, dikulkasku tidak pernah absen yang namanya apel, pepaya, dll Wajib ada...

Setelah punya anak,, sama ,,muncullah idealisme untuk memasak sendiri semua makanan yang masuk ke perutnya...Okelah, di setahun pertama hidupnua aku benar2 bisa me,asak sendiri untuk anakku..Tapi setelah itu, setelah anakku mengerti rasa enak dan tidak enak, dia mulai pilih2 makanan..Hmmm..awal2 nya bikin stress juga, tapi akhirnya..pasrah, dia maunya apa yo wes akhirnya beli juga...Dimasakkin sendiri jga gak dimakan,, sepertinya anakku sadar banget bahwa bundanya ga jago masak..ya sudahlah..

Setelah aku pikirkan matang2, bagaimanapun jika dilihat dari segi penghematan baik uang maupun tenaga memang solusi tepat adalah membeli sayur matang saja..
Coba bayangkan, dengan dua ribu perak, saya sudah bisa dapat sayur sop yang bisa dimakan anak saya tiga kali sehari , begitu pula dengan sayuran yg lain.. Kalo masak sendiri, dua ribu perak cuma dapat bawang putihnya doang..bener apa beneeerr???
Suami pun setuju, hehe...memang dia sangat pengertian sekali..love you suamikuu..:*

Trus jadi kesimpulannya apa?? Ya bagiku sih beli sayuran jadi gak masalah juga sih..asalkan Kita tau bener itu warungnya bersih, sayuran mentahnya juga masih seger2. Yaa seyogyanya, sekalikali tetep harus masak sendiri di rumah..paling ga pas weekemd, kan suami di rumah..hehehe..tapi inipun jg jarang terjadi, soalnya pas weekwnd seringnya malah pergi keluar jadilah kita makan di luar..hehehe..

So, silakan menyimpulkan sendiri pemirsah..Ini tulisan untuk iseng2 an sajah..Mohon maaf jika kurang berkenan..He...


Jumat, 13 September 2013

Aku Pernah Bekerja #lho kok??:p

Sebagai wanita biasa, tentulah kadang muncul perasaan iri atau ingin seperti wanita karier lainnya. Selalu tampil rapih, cantik dan wangi,,, Dan tentunya terlihat smart dan "dibutuhkan" oleh perusahaannya...
Untuk mengobati "rasa' itu, aku mau cerita ah...begini-begini aku juga pernah kerja profesional loh, hehe...:p

Setelah lulus kuliah, hal pertama yang ada dalam pikiranku adalah, bagaimana aku bisa bekerja dan menghasilkan uang. Ya, tentu saja itu. Mungkin tidak jauh beda sama kebanyakan fresh graduate yang lain. Megingat betapa sulitnya keuangan selama kuliah, pinjam sana pinjam sini, cari sambilan ngelesi di sana sini..Hufftt, benar-benar perjuangan.... Yang paling penting adalah membuat ibuku bangga, bahwa perjuangan untuk meng-kuliah-kan ku tidak sia-sia..

Alhamdulillah, aku termasuk yang beruntung dalam hal mencari pekerjaan. Tidak perlu menunggu lama, Curiculum Vitae pertama yang aku kirimkan langsung mendapatkan respon baik. Aku mendapat panggilan tes dan interview di sebuah bank syariah swasta yang cukup terkenal. Serangkaian tes dan interview aku jalani, sampai pada saat pengumuman, dan Alhamdulillah aku diterima bekerja di sana. Dari banyaknya pelamar yang masuk saat itu hanya ada tiga yang bisa diterima. Bagiku itu sebuah prestasi membanggakan.

 
Copyright Berbagi membuat Hidup Lebih Berarti 2009. Powered by Blogger.Wordpress Theme by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul Dudeja.