Kamis, 30 September 2010

ASI Eksklusif untuk Salma...

ASI sangat tidak bisa dipisahkan dengan bayi yang baru lahir. Salah satu bukti kebesaran Allah SWT yang sangat menakjubkan. Di dalamnya terdapat banyak sekali manfaat yang tidak bisa tergantikan dengan susu formula yang lain, semahal apapun susunya.
Awalnya ada keraguan yang muncul dalam hati, apakah saya bisa menyusui anak saya dengan baik, apakah banyak ASInya, apakah dia kenyang.......mmm....ternyata setelah googling sana googling sini, 'percaya diri' adalah kunci utama agar ASI kita banyak..Karena perasaan dalam hati akan menyampaikan pesan ke otak, dan kemudian otak memerintahkan hormon2 penghasil ASI (prolaktin) untuk memproduksi ASI lebih banyak lagi..
Alhamdulillah, sampai Salma hampir 5 bulan sekarang, saya masih memberikannya ASI eksklusif (ASI saja tanpa susu formula atau makanan tambahan lainnya). Sebuah kebanggaan bagi seorang bunda, bisa melihat tumbuh kembang buah hatinya yang tidak terlepas dari ASI yang berasal dari tubuhnya..Mungkin ini pula yang dirasakan para Bunda semua..
Tapi perjuangan untuk menjalani ASI eksklusif ini tidak semulus yang Bunda kira lho..ada banyak sekali cobaan dan rintangan yang menghadang..(kaya perang aja ya..:) 

Sebelum Salma lahir, memang sudah niat dalam hati untuk memberinya ASI eksklusif. Salma lahir di Rumah Sakit, jadi setelah kelahirannya,kemudian IMD(Inisiasi Menyusu Dini), kami tidak bertemu selama beberapa jam, karena saya masih dalam pemulihan. Malam harinya, Salma dibawa ke kamar saya, Subhanallah, saya terharu, seakan2 tidak percaya kalau saya sudah memiliki seorang putri yang cantik jelita,,
oleh bidan, saya diajari menyusui yang baik dan benar, termasuk bagaimana posisi yang tepat untuk bayi dan bundanya. Dan dari sinilah Perjuangan kami bermula...=)

Selama beberapa hari Salma hampir setiap 5 menit nangis, minta nyusu, sedangkan lama menyusunya bisa sampai 30 menit. Bisa dibayangkan betapa melelahkannya. Seketika itu saya merasa hidup saya benar2 sudah berubah, boro2 mau tidur, untuk mandi saja saya harus selesai secepatnya sampai untuk makan saja saya harus disuapin sama ibu. Inilah hal pertama yang menjadi alasan  ibu, ayah dan nenek saya untuk memberikan susu formula (sufor) sebagai tambahan ASI saya. Mereka bilang ASI saya kurang, kasian Salma belum kenyang, kasian saya karena tidak bisa istirahat, dll. Untungnya suami saya sangat mengerti dan mendukung atas apa yang sedang kami perjuangkan..(thanks God for a great husband :). Seandainya suami  saya ikut2an mengompori seperti yang lain, mungkin sudah jebol pertahanan saya.. Akhirnya kami berdua memberikan penjelasan yang logis dan yang mudah dipahami pada mereka. Alhamdulillah, mereka mengerti dan mendukung perjuangan kami.

Dan, cobaan itu belum berakkhir Bunda. Muncul lagi cobaan baru, puting payudara saya lecet! Mungkin karena Salma minumnya kuat, atau bisa jadi, karena salah posisi ketika menyusui, atau (lagi) karena Salma terlambat di 'tahnik' (mengoleskan madu/kurma ke langit2 bayi baru lahir). MasyaAllah, sakitnya.....ampun deh..Bagi saya, saat paling mengerikan adalah saat menyusui Salma. Ketika Salma nagis minta nyusu, saya juga akan nangis karena menahan sakit..Lagi, thanks God for great husband, yang selalu mendekap saya ketika saya menahan rasa sakit itu.- Mmm...katanya, seandainya bisa menyusui, dia mau menggantikan saya..so sweet..=). - 
Dan cobaan  ini adalah hal kedua yang menjadi alasan untuk orang2 (ibu, ayah, nenek, mertua) agar saya mau memberi sufor untuk Salma. Dan lagi lagi kami harus menjelaskan pada mereka tentang perjuangan yang sedang kami lalui ini. Akhirnya mereka mengerti juga dan membantu mengatasi permasalahan itu. 
Banyak cara untuk mengobati puting payudara yang lecet/luka :
- Bunda tetap harus menyusui bayinya.
- Sebelum menyusui, peras sedikit ASI kemudian oleskan pada puting Bunda, hal ini cukup baik untuk mengurangi rasa sakit, karena ASI yang dioleskan bisa jadi pelumas.
-Setelah menyusui, jangan langsung ditutup dengan bra, biarkan dulu sesaat agar kering dengan sendirinya.
-Memakai minyak kelapa. Oleskan pada puting payudara setiap saat. Tapi ketika akan menyusui Bunda harus membersihkannya terlebih dahulu, takutnya akan terhisap oleh si kecil. Kalau saya dulu pakainya VCO( Virgin Coconut Oil) pertimbangannya mungkin karena lebih steril dibanding minyak kelapa buatan sendiri. Bisa dibeli di apotek.
-Memakai obat biru. Kalau yang ini resep dari bidan saya, obat biru itu saya lupa namanya, biasanya dipakai untuk  mengobati sariawan. Yang ini saya juga pernah pakai.
-Terakhir, mungkin positif thinking saja. Semuanya pasti berakhir. ini manjur sekali untuk saya..setiap kali sakit, hanya berpikir semoga menjadi penggugur dosa.

Apakah sudah selesai cobaannya???oo..belum Bunda. Cobaan berikutnya adalah mastitis (peradangan payudara). penyebabnya pembengkakan payudara karena terisi oleh ASI yang belum bisa dikeluarkan . Dan mastitis yang saya alami disertai dengan demam juga Bunda. karena sedang menyusui, saya tidak minum obat2an, untungnya ada mertua yang rajin membuatkan jamu kunyit dan madu..Alhamdulillah sangat membantu. Selain sakit dan demam yang saya rasakan, saya harus memakai masker agar Salma tidak ketularan, dan yang pasti tidak boleh cium2 Salma dulu.. Akhirnya cobaan kali ini bisa terlewati walaupun dengan susah payah..


Panjang ya Bunda ceritanya..lega juga rasanya saya bisa menuangkan pengalaman saya yang satu ini. Bisa disimpulkan dari sini bahwa kebanyakan yang membuat para bunda untuk tidak memberikan ASI saja pada bayinya berasal dari orang2 terdekat, seperti ibu, mertua, nenek, dll..Dukungan suami sangat diperlukan di sini.. Dan yang paling penting adalah semangat Bunda untuk tetap bertahan memperjuangkan ASI eksklusifnya. Semoga bisa bermanfaat untuk Bunda yang sedang menyusui buah hatinya. Ditunggu ya posting selanjutnya tentang ASI Eksklusif selanjutnya..... ^^

    


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Berbagi membuat Hidup Lebih Berarti 2009. Powered by Blogger.Wordpress Theme by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul Dudeja.